Selasa, 12 Januari 2016

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
A.    Pada bab ini banyak teori yang menyatakan tentang cahaya, ada banyak para ahli yang mengungkapkannya yaitu :
TEORI SINAR CAHAYA
Teori ini di kemukakan oleh  Abu  Ali  Hasan  Ibn  Al-Haitham  (965–sekitar  1040) mengembangkan   teori   yang   menjelaskan   penglihatan,  menggunakan geometri dan anatomi. Teori itu menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara tegak lurus yang dapat dilihat.

TEORI KERUCUT RADIASI
Ilmuwan   Muslim   pertama   yang mengkaji ilmu optik adalah Al-Kindi . Dalam  pandangan  ilmuwan  Yunani  yaitu Aristoteles,  penglihatan merupakan  bentuk  yang  diterima  mata  dari  obyek  yang  sedang  dilihat. Namun,  menurut  Al-Kindi  penglihatan  justru  ditimbulkan  daya  pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.

TEORI DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG
Teori ini menggabungkan tiga teori yang sebelumnya, dan menyatakan  bahwa  cahaya  adalah  partikel  dan  gelombang.  Ini  adalah  teori  modern  yang menjelaskan  sifat-sifat  cahaya,  dan  bahkan  sifat-sifat  partikel  secara  umum.

TEORI GELOMBANG (RAY)
Christiaan Huygens Teori  gelombang  ini  menyatakan  bahwa  gelombang  cahaya  akan berinterferensi  dengan  gelombang  cahaya  yang  lain  seperti  gelombang  bunyi  (seperti  yang  disebut  oleh  Thomas  Young  pada  kurun  ke-18),  dan  cahaya dapat  dipolarisasikan.

TEORI ELEKTROMAGNETIK
Pada  1845  Faraday  menemukan  bahwa  sudut  polarisasi  dari  sebuah sinar cahaya ketika sinar tersebut masuk melewati material pemolarisasi dapat diubah dengan medan magnet. Ini adalah bukti pertama kalau cahaya berhubungan  dengan Elektromagnetisme.

TEORI CEPAT RAMBAT CAHAYA
Jean  Bernard  Leon  Foucault  (1819-1868)  Mmngemukakan  pendapat tentang cahaya sebagai berikut cepat rambat cahaya dalam zat cair lebih kecil daripada  cepat  rambat cahaya  di  udara.  Hal  ini  bertentangan  dengan  teori emisi Newton

TEORI REFLEKSI CAHAYA
Euclid  (Alexandria)  Dalam  nya  Optica  ia  mencatat  bahwa  perjalanan cahaya dalam garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi.

TEORI EMISI
Teori Emisi oleh Sir Issac Newton (1642-1722) mengembangkan teori  Descartes  bahwa  cahaya  terdiri  dari  partikel-partikel.  Menurutnya,  benda bersinar  mengeluarkan  partikel-partikel  secara  tetap  ke  segala  arah  dengan lurus.  Jika  partikel  dianggap  tidak  bermassa,  maka  benda  bersinar  tidak  akan kehilangan  massa  hanya  karena memancarkan  cahaya,  dan  cahaya  itu  sendiri tidak dipengaruhi oleh gravitasi.

TEORI GELOMBANG CAHAYA
Huygens  menyatakan  bahwa  perambatan  gelombang  apa  pun melalui  ruang  dapat  digambarkan  dengan  suatu  metode  geometris  yang dikenal dengan prinsip Huygens, yaitu: “setiap  titik  pada  muka  gelombang  (wavefront)  dapat  dipandang  sebagai sebuah  sumber  titik  yang  menghasilkan  gelombang  sferis  sekunder.  Setelah waktu t, posisi muka gelombang yang baru adalah permukaan selubung yang menyinggung semua gelombang sekunder ini”

TEORI REFRAKSI
Ibnu  Sahl  pun  menemukan  hukum  refraksi  (pembiasan)  yang  secara matematis  setara  dengan  hukum  Snell.  Dia  menggunakan  hukum  tentang pembiasan  cahaya  untuk  memperhitungkan  bentuk-bentuk  lensa  dan  cermin yang titik fokus cahanya berada di sebuah titik di poros.

TEORI POLA INTERFERENSI
Orang  yang  pertama  kali  menguji  hipotesa  Maxwell  adalah  Heindrick Rudolf   Hertz(1857-1894).   Percobaan   Hertz   ini   menggunakan   sepasang vibrator  muatan  listrik  yang  bergetar  dengan  frekuensi  yang  tinggi  kira-kira 100  MHz.  Frekuensi  ini  adalah  gelombang  elektromagnetik  pada  rentang gelombang radio pendek (FM) dan televisi.

TEORI INTENSITAS CAHAYA
Robert  Grosseteste  (Inggris)  scholarum.  Dia percaya bahwa warna terkait dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang  dari  putih  menjadi  hitam,  putih  yang  paling  murni  dan berbaring  di  luar  merah  dengan  hitam  tergeletak  di  bawah  biru. 

TEORI IMPULS
Menurut Rene Descartes cahaya merupakan suatu impuls yang merambat dengan cepat dari satu tempat ke tempat lain.

TEORI KUANTUM
Max  Karl  Ernest  Ludwig menyatakan bahwa sinar  cahaya adalah  terdiri  dari  paket  (kuantum)  tenaga  yang  dikenal  sebagai  photon.

TEORI INTERFERENSI CAHAYA
Thomas Young dan Agustin Fresnell melakukan  percobaan  dengan  dua  celah.  Dari  hasil  percobaan  mereka menyatakan  bahwa  cahaya  dapat  melentur  dan  berinterferensi,  dan  peristiwa ini tidak dapat diterangkan dengan teori partikel (emisi) Newton.

TEORI PERAMBATAN CAHAYA
Albert   Abraham   Michelson   (1852-1931)   dan   Edward Williams  Morley  (1838-1923)  membuktikan  bahwa  tidak  ada  eter.  Pada  saat itu  orang  berpendapat  bahwa  cahaya  merambat  di  udara  dalam  zat  yang dinamakan  eter  (medium  cahaya).
TEORI PERAMBATAN CAHAYA


B.     Cahaya
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya.
·         Benda  tembus  cahaya,  yaitu  benda  yang  dapat  meneruskan  cahaya  yang
diterimanya.  Benda  tembus  cahaya  dapat  dikelompokkan  lagi  menjadi benda  bening  dan  benda  baur.  Contoh  benda  bening  adalah  kaca  dan  air jernih, sedangkan contoh benda baur adalah es dan air keruh.
·         Benda  tak  tembus  cahaya,  yaitu  benda  yang  tidak  dapat  meneruskan cahaya   yang   diterimanya.   Contohnya   adalah   batu,   tanah,   kayu,   dan besi.
·         Teori Maxwel  tentang  gelombang  ekektromagnetik  untuk  menghitung
cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan persamaan 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Blogger templates