PEMBIASAN CAHAYA
Pembelokan
berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke medium lain yang kerapatan optiknya berbeda disebut pembiasan (refraksi). Mengapa terjadi pembiasan
cahaya? Pembiasan terjadi karena kerapatan optik keduamedium berbeda. Kerapatan
optik udara lebih kecil dibandingkan kerapatan optickaca. Arah pembiasan cahaya
dibedakan menjadi dua macam yaitu :
·
mendekati
garis normal
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari
medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat,
contohnya cahayamerambat dari udara ke dalam air.
·
menjauhi
garis normal
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya
merambat dari
medium optik lebih rapat ke medium optik kurang
rapat, contohnya cahayamerambat dari dalam air ke udara.
Indeks Bias
Menurut
Christian Huygens (1629-1695)
:“Perbandingan laju cahaya dalam ruang hampa dengan laju cahaya dalam suatu zat
dinamakan indeks bias.”
Hukum
pembiasan Snellius
Pada
sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591 –1626) melakukan
eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut
bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi :
·
Hukum
I Snellius: Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu
bidang datar.
·
Hukum
II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih
rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar
dibelokkan mendekati garis normal (gambar a); jika sebaliknya, sinar
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke
udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal
PEMBENTUKAN
BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG
Seperti
pada cermin lengkung, pada lensa dikenal pula tiga berkas sinar
istimewa.
Pada lensa positif tiga sinar istimewa tersebut adalah:
1.
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui fokus utama.
2.
Sinar datang melalui fokus utama dibiaskan sejajar sumbu utama.
3.
Sinar datang melalui pusat optik akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Dari
gambar di atas terlihat bahwa jika benda berada di ruang II maka bayangan benda
akan terbentuk di ruang IV dengan sifat-sifat bayangan yakni nyata, terbalik,
dan diperbesar.
Pembentukan Banyangan Benda Di 2F2
Jika benda tepat berada di titik 2F2 pada lensa cembung,
maka bentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.
.
Pembentukan Banyangan Benda Di Ruang III
Jika benda berada di ruang III pada lensa cembung, maka
bentukan banyangannya seperti gambar di bawah ini.
]=
0 komentar:
Posting Komentar